Pagi ini di wisata hati an-tv, ustadz yusuf Mansur menyampaikan tentang visi misi menjadi seorang pengusaha. Secara garis besar, visi misi menjadi pengusaha dibagi menjadi 2, yaitu Li I’laa-I kalimaatillah (meninggikan kalimah Allah di muka bumi) dan naafi’un linnaas (bermanfaat bagi manusia).
Namun, secara spesifik, visi misi menjadi pengusaha dibagi menjadi :
- Allah
- Rosulullah
- Keluarga (ayah, ibu, istri, anak, dll)
- Alam (manusia, lingkungan, kebersihan, dll)
Bagaimana kalo visi misinya adalah untuk memperoleh kekayaan atau memperoleh gaji gede? Apakah nggak boleh? Jawabannya adalah, kalau pengen kaya, tanpa jadi pengusaha pun bisa. Jadi pengusaha jangan hanya sekedar pengen kaya saja, tapi hendaknya karena visi-misi tadi (Allah, Rosul, Keluarga, alam). Proposal pengusaha inilah yang nantinya akan dilihat oleh Allah. Jika motivasinya karena Allah, Allah pasti akan menolongnya.
Menjadi pengusaha bisa jadi derajatnya lebih tinggi dibandingkan seorang ustadz jika dapat berdakwah dengan kapasitasnya sebagai pengusaha. Bayangkan jika ada seorang owner sebuah perusahaan memiliki visi misi untuk berdakwah menyeru karyawannya kepada Allah dengan kekuasaannya sehingga membuat peraturan didepan karyawannya, bahwa setiap karyawan diharuskan sholat dhuha dulu sebelum bekerja, jika tidak maka dihitung absen. Barang siapa tidak bersedia maka dipersilahkan untuk mengundurkan diri. Subhanallah… bahkan lebih banyak lagi contoh lain, seperti mengajak karyawan untuk segera break menjelang waktu sholat tiba, mengimami karyawannya untuk sholat jamaah, melarang karyawan untuk meeting ketika waktu sholat, menghimbau karyawan untuk tilawah, bersedekah, atau bahkan qiyamullail bersama.
Jika hal ini yang dilakukan, Allah pasti akan menolong usahanya karena orang ini selalu mengutamakan Allah atas yang lainnya.
PerhatianYuk lihat Semua artikel di blog ini Daftar isi
This comment has been removed by a blog administrator.
ReplyDelete