Adalah suatu kisah di zaman Rasulullah SAW. Ketika suatu hari Rasulullah sedang berbincang-bincang dengan para sahabat (katakanlah sedang diskusi atau mengadakan suatu pengajian), tiba-tiba Rasulullah berkata, Wahai Sahabat, sebentar lagi akan datang ke tengah-tengah kalian seseorang yang dirindukan oleh syurga, yang diimpikan oleh syurga atau orang itu diprioritaskan akan masuk syurga. Tak lama berselang waktu, ternyata datanglah seorang Pak Tua, yang pakaian biasa-biasa saja, tidak ada yang istimewa dalam penampilannya, baik dari postur tubuhnya, , tutur katanya maupun penampilannya.
Kemudian melihat kejadian yang baru saja terjadi, sahabatpun heran, karena rasanya tidak mungkin Pak Tua tadi yang dimaksudkan oleh Rasulullah yang akan jadi ahli syurga, karena penampilannya atau perawakannya hanya biasa-biasanya saja, sama halnya dengan para sahabat-sahabat lainnya.
Kemudian di hari selanjutnya, ketika Rasulullah dan para sahabat tengah berbincang-bincang, tiba-tiba Rasulullah mengatakan bahwa sebentar lagi akan datang seorang ahli syurga, seseorang yang dirindukan oleh syurga. Dan tak lama kemudian datanglah seorang Pak Tua yang juga datang pada hari sebelumnya ketika Rasulullah juga mengatakan hal yang sama.
Para sahabatpun makin penasaran terhadap Pak Tua tadi, apa benarkah ia orang yang dimaksudkan oleh Rasulullah yang sebagai ahli syurga. Di hari berikutnya juga ketika para sahabat sedang bercakap-cakap dengan Rasulullah, Rasulullah juga berkata lagi akan hal yang sama. Dan yang datangpun juga selalu orang yang sama dari hari-hari sebelumnya yaitu seorang Pak Tua yang sekilas dari dirinya sama dengan para sahabat kebanyakan.
Menyaksikan hal yang demikian itu, maka sahabatpun memutuskan untuk mengamati apa sih yang spesial dari Pak Tua ini, sehingga ia diprioritaskan oleh Rasulullah untuk masuk syurga. Maka kesehariannya diamati atau dimata-matai oleh sahabat untuk mengetahui jawaban dari rasa penasaran para sahabat. Tapi juga setelah selang beberapa hari, para sahabat juga tidak menemukan sesuatu yang spesial dari amal atau ibadah yang dilakukan oleh Pak Tua itu.
Makin penasaran dengan Pak Tua tadi, maka sahabatpun memutuskan untuk tinggal dan menetap bersama Pak Tua itu dirumahnya agar bisa mengetahui segala gerik gerik Pak Tua tadi.
Hari pertama sahabat tinggal serumah dengan Pak Tua itu, juga tidak membuahkan hasil, ketika tengah malampun tiba, sahabat yang mengharapkan Pak Tua tadi bangun untuk sholat Tahajjud dimana hampir semua orang terlelap tidur, ternyata Pak Tua itupun juga tidak sholat tahajjud dan dia juga terlelap tidur seperti halnya kebanyakan orang. Dan ketika shubuhpun hampir tiba, sahabat yang berharap Pak Tua tadi akan bangun dan melaksanakan sholat sunat Fajar, ternyata Pak Tua itupun juga tidak bangun untuk sholat sunat Fajar, yang dia kerjakanpun hanyalah amalan-amalan yang wajib saja, yaitu sholat Shubuh, Zhuhur, Ashar, Maghrib dan Isya.
Tidak membuahkan hasil selama satu hari bersama Pak Tua itu, sahabat memutuskan untuk menetap semalam lagi di rumah Pak Tua itu, dan kejadiannya juga sama seperti hari sebelumnya, juga tidak ada tampak yang spesial dari Pak Tua itu.
Akhirnya sahabatpun mengajak Pak Tua tadi untuk berbicara guna menemukan jawaban dari rasa penasarannya.
Sahabat berkata::
“Wahai Pak Tua, kata Rasulullah engkau adalah seorang yang dirindukan oleh syurga, yang akan diprioritaskan untuk masuk syurga padahal amalan ibadah engkau biasa-biasa saja dan sama dengan amal ibadah sahabat kebanyakan, tapi mengapa engkau yang dikatakan ahli syurga oleh Rasulullah, sementara banyak sahabat yang dekat dengan Rasulullah, yang juga punya amalan ibadah seperti engkau”
Mendegar pertanyaan sahabat tadi, Pak Tua tersebut angkat bicara:
“Memang amal ibadah saya biasa-biasa saja seperti amal ibadah yang dilakukan oleh kebanyakan orang, tapi ada satu hal yang istiqamah saya lakukan sebelum saya tidur”
Makin penasaran sahabatpun langsung bertanya, hal apa yang engkau lakukan sebelum tidur wahai Pak Tua?
Pak Tua tadi menjawab, sebelum tidur saya selalu memikirkan apa saja dosa-dosa yang pernah saya lakukan sebelum ini, selama saya hidup ini, dan apa-apa saja dosa-dosa atau kesalahan yang saya lakukan selama hari itu, sehingga saya selalu istighfar di waktu akan tidur agar Allah mengampuni dosa-dosa saya, agar saya tidak termasuk orang yang menzhalimi diri sendiri. Saya selalu dan istiqamah beristigfar setiap malam sebelum tidur agar dosa-dosa saya pada hari itu diampuni oleh Allah SWT PerhatianYuk lihat Semua artikel di blog ini Daftar isi
No comments:
Post a Comment
Silahkan KOmentar Dengan Baik Dan Sopan .