Pada perang Uhud, seorang perempuan dari kalangan Anshar mendengar kabar santer bahwa Baginda Rasulullah SAW telah gugur dimedan perang. Dia lalu bergegas kemedan pertempuran untuk mencari tahu kebenaran kabar itu. Dalam perjalanan, dia berpapasan dengan salah seorang muslim yang ikut dalam perang itu. Dia bertanya, “Apa yang terjadi dengan Rasulullah?, lelaki itu menjawab, “Inna lillahi wa inna ilaihi raji`un, ayahmu telah gugur”. Dia lalu bertanya lagi, “apa yang terjadi dengan Rasulullah?”, laki-laki itu menjawab, “Beliau dalam keadaan baik-baik saja”.
Perempuan itu begitu mencintai Baginda Rasulullah SAW melebihi cintanya kepada ayahnya sendiri. Perempuan itu terus melanjutkan perjalanannya untuk bisa melihat dan bertemu langsung dengan beliau SAW. Dalam perjalanan, dia berpapasan lagi dengan salah seorang muslim yang ikut dalam perang itu. Dia bertanya, “Apa yang terjadi dengan Rasulullah?, lelaki itu menjawab, “Inna lillahi wa inna ilaihi raji`un, suamimu telah gugur”. Dia lalu bertanya lagi, “Apa yang terjadi dengan Rasulullah?”, laki-laki itu menjawab, “Beliau dalam keadaan baik-baik saja”. Dia berkata lagi, “Tidak, demi Allah, sampai aku melihat beliau dengan mata kepalaku sendiri”.
Perempuan itu terus melanjutkan perjalanannya. Ditengah perjalanan, dia bertemu lagi dengan salah seorang muslim yang ikut dalam perang itu. Dia bertanya, “Apa yang terjadi dengan Rasulullah?, lelaki itu menjawab, “Beliau dalam keadaan baik-baik saja”. Dia berkata lagi, “Tidak, demi Allah, sampai aku melihat beliau dengan mata kepalaku sendiri”. Ketika perempuan itu telah melihat langsung Baginda Rasulullah SAW, dia berkata kepada beliau: “Setelah bertemu denganmu wahai Rasulullah, setiap musibah menjadi tidak berarti apa-apa”.
PerhatianYuk lihat Semua artikel di blog ini Daftar isi
No comments:
Post a Comment
Silahkan KOmentar Dengan Baik Dan Sopan .