Islam, Kristen (Nasrani) dan Yahudi disebut agama samawi, yaitu agama langit yang sumbernya sama, yaitu Allah Rabbil ‘Alamin. Sebagai agama samawi, ketiganya memiliki kesamaan dalam kitab sucinya, karena memiliki sumber yang sama. Namun, dalam perjalanan waktu, terjadi perubahan atau penyimpangan dalam penulisan kitab suci tersebut, kecuali Al-Qur’an yang diturunkan sebagai penyempurna kitab-kitab suci sebelumnya (Taurat, Zabur, dan Injil/Alkitab) dan dijamin dipelihara oleh Allah sampai akhir zaman. Penyimpangan itu salah satunya dapat dilihat dalam Alkitab yang ada pada saat ini.
RUKUN ISLAM ADA DI ALKITAB
Di dalam Alkitab terdapat sabda Yesus (Isa Almasih), “Bangsa ini memuliakan Aku (Yesus) dengan bibirnya, padahal hatinya jauh daripadaKu. Percuma mereka beribadah kepadaKu, sedangkan ajaran yang mereka ajarkan ialah perintah manusia (Matius 15:8-10).
Hal ini ditegaskan pula dalam Al Quran berikut ini, “Maka kecelakaan yang besarlah bagi orang-orang yang menulis Alkitab dengan tangan mereka sendiri, lalu dikatakannya ‘Ini dari Allah’, (dengan maksud) untuk memperoleh keuntungan yang sedikit dengan perbuatan itu. Maka kecelakaan besarlah bagi mereka, karena apa yang ditulis oleh tangan mereka sendiri, karena apa yang mereka kerjakan.” (Al-Baqarah:79).
Jika Alkitab/Injil itu adalah firman Tuhan, tentulah terdapat perintah atau ajaran yang sesuai dengan ajaran Islam, yang perintah itu tersembunyi dan tidak dilaksanakan oleh umat Kristen. Perintah itu dalam Islam disebut Rukun Islam menurut Alkitab, Al-Qur’an, dan Hadits? “Maka sembahlah Allah dengan memurnikan ibadat kepada-Nya, meskipun orang-orang kafir tidak menyukainya.” (Al-Mu’min:14)
Bila Islam adalah berasal dari Allah Tuhan YME tentunya rukun Islam ada juga terdapat di dalam Alkitab, baik langsung maupun tidak langsung. Dalam akidah Islam terdapat 5 rukun Islam, yakni: Syahadat, Shalat, Puasa, Zakat, dan Haji, bagi yang mampu.
Karena Allah, sebelum menurunkan Al-Quran, telah menurunkan Taurat dan Injil (sebagaimana ajaran berkhittan, berkorban, tidak memakan bábi dsbnya) tentulah sebenarnya terdapat ajaran-ajaran pokok rukun Islam itu dalam Alkitab, untuk itu perhatikan ayat-ayat Alkitab berikut ini:
1. SYAHADAT TAUHID
Syahadat pada dasarnya adalah menyatakan kesaksian tiada Tuhan selain Allah dan yang dikenal sebagai syahadat tauhid, sedangkan syahadat rasul adalah meyakini Muhammad sebagai Rasul (karena Injil turun terlebih dahulu sebelum kelahiran Muhammad saw) tentunya yang ada hanyalah syahadat tauhid, perhatikan ayat Alkitab berikut ini.
“Tuhanlah Allah, tidak ada yang lain, kecuali Dia.” (Ulangan 4:35).
“Bukankah Aku, Tuhan? Tidak ada yang lain, tidak ada Allah selain padaKu! Allah yang adil dan Juru selamat, tidak ada yang lain kecuali Aku.” (Yeyasa 45:21)
”Dengarlah, hai orang Israel, Tuhan Allah kita, Tuhan itu Esa.” (Markus 12: 29)
” Inilah hidup yang kekal itu, yaitu bahwa mereka mengenal Engkau, satu-satunya Allah yang benar, dan mengenal Yesus Kristus yang telah Engkau utus.” (Yohanes 17:3 )
Dalam Al-Quran disebutkan: “Sesungguhnya Allah. Tuhanku dan Tuhanmu, karena itu sembahlah Dia. Inilah jalan yang lurus”. (Ali Imran:51)
“Aku (Isa Al Masih/Yesus) tidak pernah mengatakan kepada mereka kecuali apa yang Engkau perintahkan kepadaku (mengatakan)nya yaitu: “Sembahlah Allah, Tuhanku dan Tuhanmu”, dan adalah aku menjadi saksi terhadap mereka, selama aku berada diantara mereka. Maka setelah Engkau wafatkan aku. Engkau-lah yang mengawasi mereka. Dan Engkau adalah Maha Menyaksikan atas segala sesuatu”. (Al Maa’idah: 117)
“Dengarlah, hai orang Israel: Tuhan itu Allah kita, Tuhan itu esa!” (Ulangan 6:4). “Musa menjawab: “Patutkah aku mencari Tuhan untuk kamu yang selain daripada Allah, padahal Dialah yang telah melebihkan kamu atas segala umat (Pen: Bani Israil yang telah diberi rahmat oleh Allah dan dilebihkannya dari segala ummat ialah nenek moyang mereka yang berada semasa Nabi Musa as)”. (Al A’raaf:140)
“Maka ketahuilah, bahwa sesungguhnya tidak ada Tuhan melainkan Allah dan mohonlah ampunan bagi dosamu dan bagi (dosa) orang-orang mu’min, laki-laki dan perempuan. Dan Allah mengetahui tempat kamu berusaha dan tempat tinggalmu”. (Muhammad:19)
Dan perhatikan Hadits Rasul saw berikut: ” Dari Abu Hurairah ra Rasullulah bersabda: Orang yang beruntung mendapat pertolonganku (syafaat) hari kiamat, ialah orang yang mengucapkan Laa ilaaha illallaah, benar-benar ikhlas dari hati sanubari dan seluruh jiwanya” (HR Bukhari)
“Selalulah kamu memperbaharui iman kamu. Para sahabat bertanya: ‘Bangaimanakah caranya kami memperbaharui iman kami yaa Rasululah?’ Jawab Rasululah: Perbanyaklah (mendakwahkan) ucapan Laa ilaaha illallaah (Tiada Tuhan Selain Allah)” (HR Ahmad dan Thabarany dari Abu Hurairah r.a).
Bersabda Rasullualh saw: “Sesungguhnya Allah mengharamkan masuk neraka orang-orang yang mengucapkan ‘La Illaahaillalah‘ dengan niat semata-mata karena ingin keridhaan Allah” (HR Bukhari)
2. SHOLAT (SUJUD)
Shalat sebenarnya adalah doa dan penghambaan makhluk kepada Tuhan-Nya. Inti dari shalat itu selain ruku adalah sujud menyembah Allah, jadi ibadah yang hakiki adalah sujud. Masalah sujud (shalat) dalam Alkitab, baik Perjanjian Lama maupun Baru banyak disebutkan. Coba perhatikan ayat-ayat berikut ini.
“Orang itu (Ramatain-Zofin) dari tahun ke tahun pergi meninggalkan kotanya untuk sujud menyembah dan mempersembahkan korban kepada Tuhan Semesta alam di Silo” (I Samuel 1:3)
“Ezra (Pen: Islam nabi Uzair) berdoa dan mengaku dosa, sambil menangis dengan bersujud di depan rumah Allah (Ezra 10:1)
“…kemudian sujudlah ia (Ayub) dan menyembah.” (Ayub 1:21)
“Keesokan hari bangunlah mereka itu pagi-pagi (Pen: Subuh?), lalu sujud menyembah di hadapan Tuhan.” (I Samuel 1:19)
“Lalu berlututlah orang itu dan sujud menyembah Tuhan, serta berkata: “Terpujilah Tuhan, Allah tuanku Abraham,..” (Kejadian 24:26)
“Aku akan mengadakan perjanjian antara Aku dan engkau, dan Aku akan membuat engkau sangat banyak.” Lalu sujudlah Abram (Abraham), dan Allah berfirman kepadanya” (Kejadian 17:2-3)
Kejadian di atas terdapat pada masa Abraham (Ibrahim), sedangkan pada zaman Musa dapat dilihat pada ayat berikut ini:
“Maka pergilah Musa dan Harun dari umat itu ke pintu Kemah Pertemuan, lalu sujud. Kemudian tampaklah kemuliaan Tuhan kepada mereka” (Bilangan 20:6)
“Berfirmanlah Ia (Tuhan Allah) kepada Musa: Naiklah menghadap Tuhan, Engkau dan Harun, Nadab dan Abihu dan 70 orang tua-tua Israel dan sujudlah kamu menyembah dari jauh.” (Keluaran 24:1-2)
“Lalu Ia berfirman: “Janganlah datang dekat-dekat: tanggalkanlah kasutmu dari kakimu, sebab tempat, di mana engkau berdiri itu, adalah tanah yang kudus.” (Keluaran 3:5)
“Segera Musa berlutut ke tanah, lalu sujud menyembah serta berkata: “Jika aku telah mendapat kasih karunia di hadapan-Mu ya… Tuhan.” (Keluaran 34:8)
“Musa dan Harun serta anak-anaknya membasuh tangan dan kaki mereka dengan air dari dalamnya. Apabila mereka masuk ke dalam Kemah Pertemuan dan apabila mereka datang mendekat kepada mezbah itu, maka mereka membasuh kaki dan tangan–seperti yang diperintahkan Tuhan kepada Musa.” (Keluaran 40:31-32)
“Jawabnya: “Bukan, tetapi akulah Panglima Balatentara Tuhan. Sekarang aku datang.” Lalu sujudlah Yosua dengan mukanya ke tanah, menyembah dan berkata kepadanya: “Apakah yang akan dikatakan tuanku kepada hambanya ini?” (Yosua 5:14)
“Lalu Daud bangun dari lantai, ia mandi dan berurap dan bertukar pakaian; ia masuk ke rumah Tuhan dan sujud menyembah.” (Samuel II 12:20)
“Kepunyaan-Nya laut, Dialah yang menjadikannya, dan darat, tangan-Nyalah yang membentuknya. Masuklah, marilah kita sujud menyembah, berlutut di hadapan Tuhan yang menjadikan kita.” (Mazmur 95:5-6)
“Semua itu akan kuberikan kepadamu, jika Engkau sujud menyembah aku (Iblis)”. Maka berkatalah Yesus kepadanya (Iblis): “Enyahlah Iblis! Sebab ada tertulis: Engkau harus menyembah Tuhan, Allahmu dan hanya kepada Dia sajalah engkau berbakti.” (Matius 4:9-10)
Dari ayat di atas ada dua hikmah yang dapat dipetik, yaitu:
Pertama, Yesus menegaskan kepada iblis ‘seharusnya” shalat (sujud menyembah) kepada Allah semata-mata, bukan kepada yang lain, dengan demikian umat manusia pun seharusnya sujud menyembah kepada Allah Pencipta Alam bukan kepada iblis (thagut).
Kedua, dari ayat di atas sangat terang dan jelas bahwa Yesus adalah seorang rasul, karena dicobai iblis dan Yesus bukan Tuhan, sebab kalau Yesus Tuhan, maka iblis tidak akan berani mencobai-Nya dan ucapan Yesus itupun tidak demikian tetapi akan berbunyi: “Enyahlah iblis terlaknat! Engkau harus menyembah Aku Tuhanmu, dan hanya kepada Aku (Yesus) sajalah engkau berbakti (mengabdi)” Tetapi yang kita temukan dalam ayat di atas adalah: Engkau harus menyembah Tuhan, Allahmu dan hanya kepada Dia sajalah engkau berbakti. Di atas ada kata-kata dia (orang ketiga tunggal) jelas yang dimaksud Yesus adalah Bapa (Allah swt).
Pada ayat lain dijelaskan pula bahwa Yesus pun berdoa dan sujud menyembah Bapa (Allah swt), sehingga ayat ini pun sangat terang benderang, kalau Yesus itu bukan Allah yang menjelma ke dunia. Sebab kalau Yesus Allah, maka ia tidak akan berdoa, apalagi berdoa untuk dirinya sendiri.
Jelas Yesus (Isa Al Masih) adalah seorang rasul yang berdoa dan sujud menyembah (shalat) kepada Allah swt, sama seperti Musa as dan Muhammad saw.
Perhatikan ayat berikut ini: “Jika kamu berdiri untuk berdo’a…(Markus 11:25)
…lalu ia (Yesus) berlutut dan berdoa (Lukas 22:41); Ia (Yesus) maju sedikit, lalu sujud (merebahkan diri) ke tanah dan berdoa.” (Markus: 14:35)
Dari ayat-ayat Alkitab, baik Perjanjian Lama maupun Perjanjian Baru, jelaslah bahwa ritual sujud (bagian dari shalat menyembah Allah) sudah dilaksanakan pada zaman Ibrahim, Musa, dan Isa Al Masih (Yesus) dan diteruskan oleh Muhammad SAW. Jelas sekali bahwa ayat-ayat di atas menunjukkan penghambaan Yesus kepada Tuhan dengan cara bersujud dan berdoa.
Ironisnya, tata cara Yesus di atas tidak dilaksanakan oleh umat Kristen, dan bahkan hampir seluruh tatacara ibadah umat Kristen bukanlah yang diajarkan oleh Yesus, tetapi berdasarkan tradisi yang telah diciptakan oleh tokoh-tokoh Gereja Kristen Awal pimpinan Paulus Tarsus. Termasuk pemberian nama “gereja” dan “Kristen”, bukanlah diberikan oleh Yesus maupun Tuhan, tetapi justru oleh tokoh-tokoh Gereja Kristen Awal.
Tata cara ibadah Yesus di atas sesungguhnya telah dilaksanakan oleh para nabi bani Israel sebelumnya dan oleh umat Islam (Shalat). Sedangkan konsep sujud (shalat) dalam Al Quran banyak sekali, diantaranya sebagai berikut:
“Orang-orang yang kurang akalnya diantara manusia akan berkata: “Apakah yang memalingkan mereka (umat Islam) dari kibltanya (Baitul Maqdis) yang dahulu mereka telah berkiblat kepadanya?” Katakanlah: “Kepunyaan Allahlah Timur dan Barat; Dia memberi petunjuk kepada yang dikehendaki-Nya ke jalan yang lurus.” (Al-Baqarah:142)
“Kepunyaan Allah-lah Timur dan Barat, maka kemanapun kamu menghadap disitulah wajah Allah. Sesungguhnya Allah Maha Luas (rahmad-Nya) lagi Maha Mengetahui.” (Al-Baqarah: 115)
Sebelum ayat ini turun, dahulu umat Islam shalat tidak menghadap ke Ka’bah di Mekkah, tetapi ke Baitul Maqdis di Palestina.
Ini juga bukti bahwa umat Islam bukan menyembah Ka’bah.
“Jadikanlah sabar dan shalat sebagai penolongmu. Dan sesungguhnya yang demikian itu sungguh berat, kecuali bagi orang-orang yang khusyu.” (Al-Baqarah:45).
“Dan dirikanlah shalat, tunaikanlah zakat dan ruku’lah beserta orang-orang yang ruku.” (Al-Baqarah:43)
Sedangkan dalam Hadits Rasul SAW terdapat penjelasan antara lain:
Diceritakan oleh Anas bin Malik ra dari Nabi saw, sabdanya: “Betulkan sujudmu, dan janganlah meletakkan kedua lengan (ke bumi) seperti anjing tidur (HR Bukhari)
Aswad ra berkata bahwa ia bertanya kepada Aisyah, katanya: “Apakah yang diperbuat Nabi dalam rumah tangga?” Jawab Aisyah: “Beliau juga melakukan pekerjaan rumah tangga, menolong isteri beliau. Dan apabila waktu shalat telah tiba, beliau pergi shalat’ (HR Bukhari).
“ Shalatlah kalian seperti kalian melihatku mengerjakan shalat (Hadist)”
SHALAT SEBAGIAN PARA NABI SEBELUM NABI MUHAMMAD TERDAPAT DALAM ALKITAB.., ANTARA LAIN..
1. Shalat nabi Musa:
“Segera Musa berlutut ke tanah, lalu sujud menyembah, seraya berkata: “Jika aku telah mendapat kasih…” (Keluaran 34:8-9)
2. Shalat nabi Sulaiman (Salomo):
“Kemudian berdirilah Salomo di depan mezbah Tuhan, dan ditadahkanlah tangannya ke langit, lalu ia berkata : “Ya Tuhan Allah Israel…“ (I Raja2 8 :22) juga dapat dilihat pada kitab yang sama ayat 54, dan Tawarikh 6:13-14
3. Shalat nabi Yusak (Yosua):
Jawabnya : “Bukan, tetapi akulah panglima bala tentara Tuhan, sekarang aku datang. “lalu sujudlah Yosua dengan mukanya ketanah, menyembah dan berkata “Apakah yang akan dikatakan kepada… (Yosua 5 :14)
4. Shalat nabi Ayub:
Maka berdirilah Ayub, lalu mengoyak jubahnya dan mencukur kepalanya kemudian sujudlah ia dan menyembah, katanya: “Dengan telanjang aku keluar… (Ayub 1 : 20-21)
5. Shalat nabi Isa (Yesus):
a. maka Ia maju sedikit, lalu sujud dan berdoa, katanya: “Ya Bapa-Ku, jikalau sekiranya mungkin biarlah cawan… (Matius 26:39)
b. … Yesus berlutut dan berdoa… (Lukas 22: 41-41)
c. … Yesus merebahkan diri ke tanah dan berdoa… (Markus 14: 35-36)
6. Shalat orang Israel (yahudi):
a. Lalu berlututlah bangsa itu dan sujud menyembah… (Keluaran 12 : 27-28)
b. …berlututlah mereka diatas lantai dengan muka mereka sampai ke tanah, lalu sujud menyembah dan … (II Tawarikh 7:3.)
Dari ayat di atas, dapat disimpulkan bahwa gerakan shalat nabi2 terdahulu (juga bangsa Yahudi) adalah: berdiri,…berlutut,…sujud dan menyembah, menengadahkan tangan dan berdoa memuji kebesaran Tuhan dan meminta pertolongan. Begitu juga dengan Nabi Isa (Yesus).
MENGAPA MANUSIA (UMAT PAULUS) TIDAK MAU SHOLAT..?
“Tidakkah kamu perhatikan, bahwa telah sujud (tunduk patuh) kepada Allah segala sesuatu yang ada di langit dan segala sesuatu yang ada di bumi, matahari, bulan, dan bintang-bintang, gunung-gunung, segala fauna dan flora, dan sebagian saja diantara manusia…” (Al Hajj:18)
“Jangan membuat bagimu patung yang menyerupai apapun yang ada di langit di atasnya, atau yang ada di bumi di bawah, atau yang ada di dalam air di bawah bumi. Jangan sujud menyembah kepadanya atau beribadah kepadanya, sebab Aku, Tuhan, Allahmu adalah Allah yang cemburu.” (Keluaran 20:4-5)
Jadi karena keangkuhanlah sehingga hanya sebagian manusia yang mau sujud! Apakah anda termasuk yang tidak mau sujud itu?
“Apa sebab gerangan mereka masih belum percaya (tidak beriman)? dan apabila Al Quran dibacakan kepada mereka, mereka tidak bersujud; Bahkan orang-orang kafir itu mendustakannya; Padahal Allah mengetahui apa yang mereka sembunyikan dalam hati mereka; Maka beri kabar gembiralah mereka dengan azab yang pedih (neraka Jahanam).” (Insyiqaaq: 20-24)
“Apabila Allah menghendaki akan memberi rahmat kepada penduduk neraka, maka disuruh-Nya malaikat mengeluarkan orang-orang yang pernah menyembah Allah. Mereka segera mengeluarkannya, yang masing-masing dikenalnya dengan tanda bekas sujud.” (HR Bukhari).
“Sesungguhnya orang yang menyombongkan dirinya dari sujud (menyembah) Aku, akan masuk neraka jahannam dengan kehinaan.” (Al-Mu’min:60)
“Dan kepada Allah sajalah bersujud segala apa yang berada di langit dan semua makhluk melata di bumi dan (juga) para malaikat, sedang mereka (malaikat) tidak mentombongkan diri.” (An Nahl: 49)
KEMANA ISA AL-MASIH?
Ini kisah Yohanes ketika berada di langit/sorga: “Dan semua malaikat berdiri mengelili takhta dan tua-tua dan kepercayaan-4 makluk itu, mereka tersungkur di hadapan takhta itu dan menyembah (Sujud) Allah, sambil berkata: Amin ! pujian-pujian dan kemulyaan, dan hikmat dan syukur, dan hormat dan kekuasaan bagi Allah kita sampai selama-lamanya. Amin!” (Wahyu 7:11)
Apakah mereka sedang melaksanakan shalat atau sujud (menyembah Allah), sebab kegiatan tersebut sama seperti shalat. Umat Islam dalam shalat mengucapkan bacaan: syukur (Alhamdulilah), memulyakan Allah (Allahu Akbar, ketika takbir), memujinya (Subhanallah, ketika ruku dan sujud), dan menghormatinya akan kekuasaannya dengan bacaan Al Quran. Dan kemudian membaca Aamiin (Semoga Tuhan Mengabulkan doa). Pertanyaan kemudian adalah kemana perginya Yesus yang biasa duduk di sebelah kanan Tuhan Bapa?
UMAT PAULUS TIDAK PERNAH SUJUD PADA TUHAN
Umat Kristen juga merupakan umat yang tidak pernah menyembah Tuhan. Tatacara ibadah umat Kristen, sebagaimana diuraikan secara singkat di bawah ini, meski beberapa diantaranya diduga diajarkan oleh Yesus, akan tetapi, yang paling penting adalah bahwa umat Kristen tidak pernah menyembah Tuhan, meski mereka memiliki 3 Tuhan (Trinitas). Namun, tak satu pun dari 3 Tuhan tersebut yang disembah oleh umat Kristen.
ADAPUN TATACARA IBADAH UMAT PAULUS ADALAH :
a. Menyanyi
Menyanyi merupakan ritual umat Kristen paling penting yang harus dilakukan pada setiap kebaktian Minggu atau kebaktian lainnya di gereja atau tempat lain. Menyanyi, bukanlah prosesi penyembahan kepada Tuhan, tetapi merupakan bentuk puji-pujian kepada Tuhan.
b. Berdoa
Berdoa juga merupakan ritual penting kedua dalam ibadah umat Kristen. Sebagaimana berdoa dalam ritual umat-umat agama lain, berdoa dalam Kristen juga sama sekali bukanlah bentuk penyembahan kepada Tuhan, tetapi merupakan bentuk ritual permohonan/ permintaan kepada Tuhan, sama sekali bukan bentuk penghambaan/ kepasrahan secara total (menyembah) kepada Tuhan. “Sembahyang mereka di sekitar Baitullah itu, tidak lain hanyalah siulan dan bertepuk tangan. Maka rasakanlah azab disebabkan kekafiranmu itu.” (Al-Anfaal:35)
“Dan apabila dikatakan kepada mereka: “Sujudlah kamu sekalian kepada Yang Maha Penyayang”, mereka menjawab: “Siapakah Yang Maha Penyayang itu? Apakah kami akn sujud kepada Tuhan yang kamu perintahkan kami (bersujud kepada-Nya)?”, dan (perintah sujud itu) menambah mereka jauh (dari iman).” (Al-Furqan:60)
APAKAH SUJUD ITU NYEMBAH BERHALA?
a) Berhala Baal
Dikaitkan masalah sujud, entah apa dasarnya sehingga umat Kristen “tidak sujud” kepada Allah Tuhan semesta Alam. Apakah karena khawatir dengan ayat berikut ini: “Janganlah engkau sujud menyembah Tuhan mereka (Pen: maksudnya berhala) atau beribadah kepadanya.” (Keluaran 23:24)
“Tetapi jika engkau sama sekali melupakan Tuhan, Allahmu, dan mengikuti tuhan lain, beribadah kepadanya dan sujud menyembah kepadanya, aku memperingatkan kepadamu hari ini, kamu pasti binasa; seperti bangsa-bangsa yang dibinasakan Tuhan, di hadapanmu, kamupun akan binasa, sebab kamu tidak mau mendengarkan suara Tuhan, Allahmu.” (Ulangan 8:19)
“Lalu orang orang Israel melakukan apa yang jahat di mata Tuhan dan mereka beribadah kepada Baal, Mereka meninggalkan Tuhan, Allah nenek moyang mereka …” (Hakim-hakim 2:11-12)
Masalah berhala Baal ini Allah menjelaskan dalam Al Quran: “Ingatlah ketika ia kepada kaumnya: Mengapa kamu tidak bertakwa? Patutkah kamu menyembah Baal dan kamu tinggalkan sebaik-baik Pencipta, yaitu Allah Tuhanmu dan Tuhan bapak-bapakmu yang terdahulu (nenek moyang) (Ash-Shaffat:124-126)
b) Berhala Thagut (Setan)
Menurut akidah Islam, sembahan yang dilakukan selain kepada Allah swt, maka disebut menyembah berhala atau Thagut, yaitu setan yang disembah kaum pagan penyembah berhala. ”Yang mereka sembah selain Allah itu, tidak lain adalah berhala, dan (dengan menyembah berhala itu) mereka tidak lain hanyalah menyembah setan yang durhaka (Thagut).” (An-Nisa:117)”.
Jadi menurut akidah Islam, orang non Islam yang tidak menyembah Allah tetapi menyembah berhala dan setan sama-sama syirik dan kafir. Sebab berhala adalah identik dengan “tipuan” setan, sehingga penyembah berhala adalah penyembah setan juga yang disebut Thagut. Demikian di luar Islam identik baik langsung maupun tidak langsung adalah beribadah kepada Thagut ini dan menjadi syirik.
c) Apakah Kabah itu berhala, disembah umat Islam?
Banyak kesalahan pandangan dari umat non Islam yang mendakwa bahwa Kabah itu identik dengan berhala, sehingga umat Islam didakwa mereka sebagai penyembah berhala (paganisme). Untuk membantah hal tersebut perlu penulis uraikan ayat-ayat Al Quran berikut.
“Janganlah engkau sujud menyembah kepada tuhan mereka atau beribadah kepadanya, dan janganlah engkau meniru perbuatan mereka, tetapi haruslah engkau memusnahkan sama sekali patung-patung berhala buatan mereka, dan tugu-tugu berhala mereka haruslah kau remukkan sama sekali. Tetapi kamu haruslah beribadah kepada Tuhan, Allahmu; maka Ia akan memberkati roti makanan dan air minumanmu.” (Keluaran 23:24)
Hal ini pun dijelaskan pula oleh Allah dalam Al Quran berikut ini.
“Dan ingatlah, ketika Kami memberikan tempat kepada Ibrahim di tempat Baitullah (Ka’bah) (dengan mengatakan): “Janganlah kamu memperserikatkan (syirik, menyembah berhala dll) sesuatupun dengan Aku dan sucikanlah rumah-Ku (Kabah Baitullah) ini bagi orang-orang yang thawaf, dan orang-orang yang beribadah dan orang-orang yang ruku dan sujud.” (Al-Hajj:26)
“Allah telah menjadikan Ka’bah, rumah suci itu sebagai pusat (peribadatan dan urusan dunia) bagi manusia.” (Al-Maidah:97)
Akhirnya Allah swt menegaskan dalam Al Quran dikaitkan dengan ibadah selain yang diajarkan agama Islam.
“Tidak ada paksaan untuk (memasuki) agama (Islam); sesungguhnya telah jelas jalan yang benar daripada jalan yang salah. Karena itu barang siapa yang ingkar kepada Thaghut (Pen: s?tan dan apa saja yang disembah selain Allah) dan beriman kepada Allah, maka sesungguhnya ia telah berpegang kepada buhul tali yang amat kuat yang tidak akan putus. Dan Allah Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui.” (Al-Baqarah:256)
Hal ini dipertegas oleh Allah dengan firman-Nya berikut ini: “Dan apabila kamu menyeru (mereka) untuk (mengerjakan) sembahyang (shalat/sujud), mereka menjadikannya buah ejekan dan permainan. Yang demikian itu adalah, karena mereka mereka benar-benar kaum yang tidak mau mempergunakan akal.” (Al-Maidah:58)
3. PUASA
Yesus juga melakukan puasa sebagaimana, nabi-nabi lain sebelumnya melakukan Puasa. Bagaimanakah puasa menurut Yesus, untuk itu perhatikan ayat Alkitab berikut ini: “Dan setelah berpuasa 40 hari dan 40 malam, akhirnya laparlah Yesus” (Matius 4:2)
Apakah umat Kristen akan sanggup melaksanakan puasa seperti yang dilakukan Yesus yaitu 40 hari 40 malam tanpa makan dan minum? Apakah umat Kristen dapat berpuasa sebagaimana yang dilakukan Yesus tersebut? Yang pasti secara fitrah, manusia biasa tidak akan bertahan bila puasa 40 hari 40 malam tanpa makan dan minum, sebab bila tidak makan dan minum selama itu, manusia/hewan akan kebinasaan/mati.
Puasa secara khusus diwajibkan kepada umat Katholik, akan tetapi, tata cara dan waktunya sepenuhnya ditentukan oleh gereja. Jelas, tata cara ini berbeda dengan puasanya umat Israel dimana Yesus mengemban misinya. Puasa ini tidak ada hubungannya dengan ritual menyembah Tuhan.
“Dan apabila kamu berpuasa, janganlah muram mukamu seperti orang munafik. Mereka mengubah air mukanya, supaya orang melihat bahwa mereka sedang berpuasa. Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya mereka sudah mendapat upahnya. Tetapi apabila engkau berpuasa, minyakilah kepalamu dan cucilah mukamu, supaya jangan dilihat oleh orang bahwa engkau sedang berpuasa, melainkan hanya oleh Bapamu yang ada di tempat tersembunyi. Maka Bapamu yang melihat yang tersembunyi akan membalasnya kepadamu.” (Matius 6:16-18)
Ayat di atas sebenarnya mirip dengan Hadits Nabi SAW yang menyatakan bahwa banyak orang yang berpuasa yang didapatnya bukan pahala tetapi hanya lapar dan dahaga, sebab puasanya disertai riya (minta dipuji orang lain) dan tidak mengerti hukum berpuasa.
Dalam Al Quran disebutkan: “Hai orang-orang yang beriman! Telah difardhukan atas kamu berpuasa, sebagaimana telah difardhukan puasa atas orang-orang yang sebelum kamu (terdahulu) untuk menyiapkan kamu menjadi bertaqwa.” (Al-Baqarah:183).
Diceritakan dari Abdullah bin Umar Ibnu Ash bahwa Rasullulah saw bersabda: “Shalat yang paling disukai Allah adalah ialah shalat Nabi Daud, dan puasa yang paling disukai Allah ialah puasa Nabi Daud; beliau tidur seperdua malam, berdiri (shalat) sepertinya, dan tidur seperenamnya; beliau puasa satu hari dan berbuka satu hari.” (HR Bukhari)
4. ZAKAT
“Muliakanlah Tuhan dengan hartamu dan dengan hasil pertama dari segala penghasilanmu.” (Amsal 3:9)
“Jikalau seorang mengkuduskan sebagian dari ladang miliknya bagi Tuhan, maka nilainya haruslah sesuai dengan taburannya, yakni schomer taburan benih jelai berharga 50 syikal perak.” (Imamat 27:16)
Ayat di atas sebenarnya erat kaitannya dengan zakat hasil pertanian. Demikian pula ayat berikut ini: “Mengenai segala persembahan persepuluh dari lembu dan sapi atau kambing domba, maka dari segala yang lewat dari bawah tongkat gembala waktu dihitung setiap yang kesepuluh harus menjadi persembahan kudus bagi Tuhan.” (Imamat 27:32)
Dalam ajaran Islam dikenal adanya zakat harta (mal) dan zakat fitrah. Zakat harta berupa ternak, hasil pertanian, emas, perak dan uang. Yang diatur sesuai haulnya (satu tahun sekali) dan sesauai hitungan/jumlahnya (nisabnya). Selain itu dalam Islam dikenal pula, sedekah, infaq, dan wakaf. “Sesungguhnya orang-orang beriman, mengerjakan amal saleh, mendirikan shalat dan menunaikan zakat, mereka mendapat pahala dari sisi Tuhannya. Tidak ada kekhawatiran terhadap mereka dan tidak pula mereka bersedih hati.” (Al-Baqarah:277)
Dalam perhitungan zakat emas, maka paling tidak sudah berjumlah 20 mitswal (80 gram) dan cukup setahun lamanya disimpan, sedangkan untuk kambing minimal sebanyak 40 ekor zakatnya 1 ekor yang berumur satu tahun. Untuk zakat-zakat lain terdapat perincian yang detail dan lengkap.
Dalam sebuah haditsnya Rasul saw bersabda: “Dari Ayyub ra… Rasul berkata:Sembahlah Allah dan janganlah mempersekutukan-Nya dengan sesuu. Tegakkanlah shalat, bayarkan zakat dan hubungkan kasih sayang “ (HR Bukhari)
5. HAJI
“Lalu Allah membuka mata Hagar (Hajar), sehingga ia melihat sebuah sumur; ia pergi kirbatnya dengan air, kemudian diberinya anak (Ismael) itu, sehingga ia bertambah besar; ia menetap di apdang gurun dan menjadi seorang pemanah, maka tinggallah ia di padang gurun Paran, dan ibunya mengambil seorang isteri baginya dari tanah Mesir.” (Kejadian 21:19-21)
“Lalu malaikat Tuhan menjumpainya dekat suatu mata air di padang gurun, yakni dekat mata air di jalan Syur.” (Kejadian 16:7)
“Sebab itu sumur tadi disebutkan orang: sumur Lachai-Roi; letaknya antara Kadesj dan Bered.” (Kejadian 16:14)
“Kemudian Tuhan membuka mata Hajar dan dia melihat sebuah sumur air. Dia pergi menuju sumur itu, dan mengisi kantung air, kemudian memberi minum anak itu.” (Kejadian 21:19).
Dalam Mazmur sendiri telah merujuk pada Sumur Zamzam, meskipun tidak menyebut namanya, dan secara spesifik menyebutk letaknya di Bakkah, varian kuno dari nama Mekkah. “Berbahagialah mereka yang kekuatannya ada padamu, pada mereka yang hati nya merupakan jalan lapang menuju Zion. Setelah mereka melewati lembah Bakkah, mereka menjadikannya sebagai tempat yang subur, hujan awal pun menyiraminya dengan air seperti kolam.” (Mazmur 84: 5-6).
Menurut akidah Islam, sumur Lachi-Roi itu disebut zam-zam (artinya air yang berkumpul), sedangkan Kadesj dan Bered adalah nama gunung, yakni Shafa dan Marwa di kota Mekkah, dari peristiwa/kisah Ismail inilah maka munculnya Sai (lari-lari kecil) dari padang Safa ke Marwa. Dan sumur ini telah menjadi suatu mukjizat karena sudah bertahan paling sedikit 4.000 tahun, semenjak dibuat oleh Jibril. Hingga kini air sumur Zamzam dapat dinikmati dan diminum oleh orang-orang yg sedang berhaji dan umroh selama berabad-abad dan diminum oleh berjuta-juta manusia (Maha Suci Allah!)
“Sesungguhnya Shafa dan Marwa adalah sebagian syiar Islam, maka barang siap beribadah haji ke Baitullah atau berumrah, maka tidak ada dosa baginya.” (Al-Baqarah:158)
“Dan berserulah kepada manusia untuk mengerjakan Haji. mereka akan datang kepadamu (Ibrahim) dengan berjalan kaki dan mengendarai onta, yang datang dari segenap penjuru yang jauh.” (Al-Hajj:27)
“Dan ingatlah, ketika Kami memberikan tempat kepada Ibrahim di tempat Baitullah Ka’bah (dengan mengatakan): “Janganlah kamu memperserikatkan (Pen: syirik, menyembah berhala dll) sesuatupun dengan Aku dan sucikanlah rumah-Ku (Kabah Baitullah) ini bagi orang-orang yang thawaf, ddan orang-orang yang beribadah dan orang-orang yang ruku dan sujud.” (Al-Hajj:26)
Dari Abu Sai’id Al Khudri ra dari Nabi saw, sabda beliau: Haji dan Umrah ke Ka’batullah akan tetap dilaksanakan orang walaupun setelah keluar Ya’juj dan Ma’juj (HR Bukhari)
Dalam prosesi haji dilakukan pula Tawaf. Tawaf adalah mengelilingi Ka’bah sebanyak 7 kali. Harus diingat bahwa putaran Tawaf dilakukan berlawanan dengan putaran jarum jam. Kegiatan tawaf ini terdapat dalam ekspresinya dalam tradisi Yahudi, yang setidaknya berselang 3.000 tahun ke belakang. Dalam ritual-ritual yang dilakukan dalam traktat Sukka Mishna (bagian dari Talmud) para pendeta Yahudi melakukan perjalanan mengelilingi altar di kuil Yerusalem (atau di sinagog pada hari-hari lain saat tidak di kuil) dan berputar tujuh kali mengelilingi kuil di Yerusalem (atau sinagog pada hari-hari lain saat tidak di kuil). Dengan demikian kegiatan Tawaf bukan kegiatan pagan (para penyembah berhala) dan hal ini sudah dilakukan oleh kaum Yahudi.
Dan ritual ini juga dilakukan oleh Islam, sebab pada dasarnya Islam meneruskan ajaran nabi-nabi terdahulu baik Ibrahim, Yakub maupun Musa. Para malaikat di langit berputar mengelilingi (Thawaf) pada Arsy Allah yang Maha Luas (super Makrokosmos) itu…dan karena sangat banyaknya jumlah malaikat itu, Allah menggantinya dengan Baitul Makmur (bangunan mirip Ka’bah) dan sekali berthawaf setiap hari 70.000 malaikat, dan saking banyaknya setiap malaikat hanya dapat berthawaf sekali dalam seumur hidupnya.
“Kemudian Dia mulai menciptakan langit, dimana pada mulanya masih merupakan asap atau gas, lalu Allah berfirman kepada langit dan bumi: “Beredarlah (mengorbit) kamu keduanya sesuai dengan perintahku, suka atau tidak suka!” Kemudian langit dan bumi menjawab: “kami akan beredar dengan suka hati” (Fushsihlat: 11)
Jelaslah dari ayat di atas bahwa maka seluruh alam semesta ini baik malaikat, matahari, langit, bintang, matahari dsbnya…berkeliling/berotasi (Thawaf) mengelilingi Arsy Allah. Maka sudah sewajarnya kalau umat Islam yang mampu segera menunaikan ibadah haji untuk juga melakukan Thawaf berkeliling di Baitullah Ka’bah sebanyak 7 kali sebagai media mengelilingi Baitul Makmur dan Arsy Allah. Agungkanlah Allah, pujilah kebesaran nama-Nya. sebagaimana yang telah dilakukan para Malaikat, Adam dan Ibrahim dan Rasul SAW.
“Kemudian, hendaklah mereka menghilangkan kotoran yang ada pada badan mereka dan hendaklah mereka menyempurnakan nazar-nazar mereka, dan hendaklah mereka melakukan thawaf sekeliling rumah yang tua (Baitullah Ka’bah) itu.” (Al-Hajj:29)
Berdoalah ketika thawaf mengelilingi Ka’bah panjatkanlah doa kepada Allah SWT, pujilah akan kemahabesaran Allah, jadi jangan memuji Ka’bah sebab umat Islam tidak memuji dan menyembah Ka’bah, pada putaran pertama, bacalah tasbih, tahmid, tahlil dan takbir, (doa) ini: “Subhanallahi walhamdulillahi walailaha illalahu wallahu akbar. Walahaula walaquwwata illa billahil aliyil azim (artinya: Maha suci Allah. Segala puji bagi Allah. Tidak ada Tuhan selain. Allah yang Maha Agung, tiada daya dan tiada kemampuan kecuali bersumber kepada Allah Yang Maha Tinggi dan Maha Agung.”
WALLAHU ALAM, SEMOGA BERMANFAAT PerhatianYuk lihat Semua artikel di blog ini Daftar isi
No comments:
Post a Comment
Silahkan KOmentar Dengan Baik Dan Sopan .