• About
  • Contact
  • Sitemap
  • Privacy Policy

MELATIH HUSNUDZON KEPADA ALLAH


Jika direnungkan secara lebih cermat, berbagai peristiwa kehidupan ini, sesungguhnya terjadi di luar rencana kita. Kehidupan ini dengan berbagai dinamika dan fluktuasinya merupakan rahasia Allah. Karakteristik kehidupan ini terus berputar mentaati kekuatan fitri, laksana roda pedati dan timbul-tenggelam dan muncul-hilang. Ada peristiwa yang semula kita persepsikan sebagai kesedihan, kepahitan, kegetiran, tetapi didalamnya mengandung kebijaksanaan Allah (hikmah).

Seringkali kita tidak menginginkan sesuatu, namun di baliknya membawa keberuntungan. Menyakitkan memang, sesuatu yang tidak dihendaki terjadi pada diri kita. Tetapi, di antara yang mengantarkan kita ke surga adalah menerima dengan ridho keadaan yang tidak kita sukai. Karena, tiada kebahagiaan sejati melebihi dari kenikmatan di balik musibah. Uang gaji yang kita terima secara rutin dengan jumlah yang sudah kita ketahui, berbeda rasanya dengan uang yang kita peroleh secara tiba-tiba, ndilalah kersane Allah (terjadi karena kekuasaan Allah), sebagai efek dari amal saleh yang kita lakukan dengan keikhlasan.

Dalam pengalaman kehidupan sehari-hari, betapa banyak karunia Tuhan yang dianugerahkan kepada kita dengan bungkus yang tidak menyenangkan, tetapi di cela-celanya mengandung kebijaksanaan, kasih sayang Allah Swt. Blessing in Disguis (kebaikan terselubung) pepatah Bahasa Inggris, ini menunjukkan keterbatasan kita dalam memandang dan merancang masa depan. Kita lemah dalam membaca dan mengungkap misteri atau rahasia kehidupan di dunia ini. Di atas kita ada tangan-tangan ghaib yang bekerja secara canggih dengan perencanaan yang matang.

Oleh karena itu agama membimbing kita dengan salah satu ajarannya, konsep husnudz dzon (positif thingking) terhadap Tuhan pada setiap peristiwa yang terjadi. Allah Swt memiliki segala sifat kesempurnaan, kemuliaan dan jauh dari segala sifat kekurangan. Allah Swt bisa saja menghendaki sesuatu dan tidak menginginkan sesuatu, sesuai dengan keluasan ilmu-Nya.

Yakinlah bahwa Allah Swt itu bersifat rahman dan rahim. Semua surat dalam Al-Quran dimulai dengan ‘bismillahirrahmanirrahim’, sebagai indikasi sifat yang paling menonjol dalam diri-Nya adalah kasih dan sayang. Dia tidak menurunkan bencana kepada individu, suatu umat, secara kebetulan, tanpa berjalan sesuai dengan hukum sebab akibat (kausalitas) dalam sunnatullah (hukum sosial).

Ajaran positive thinking kepada Allah swt yang dipahami, dihayati dan diamalkan seseorang, akan memiliki kecerdasan emosional (wujdaniyyah), perasaan (syu’uriyyah),spiritual (ruhiyyah) dalam memandang naik turunnya kehidupan.

Setiap menemukan hambatan, segera ia cari hikmahnya. Ia pandai mengambil pelajaran, yang bisa menambah kekayaan jiwa, memperkuat sandaran vertikal, memperkokoh stamina ruhani, sebagai aset (bekal) untuk meneruskan berbagai usaha menuju kesuksesan yang lebih besar dan selalu melibatkan-Nya.


Ketika orang lain tidak melihat secercah harapan, bagi orang yang melihat kejadian kehidupan dengan kacamata bening selalu terngiang-ngiang di dalam telinga batinnya akan janji Allah Swt. “Ingatlah, pertolongan Allah itu dekat.” (QS. Al Baqarah (2) : 214).“Sesungguhnya beserta kesulitan itu ada kemudahan.” (QS. Al Insyirah : 6).

Ayat Allah di atas menjelaskan kesulitan dengan isim ma’rifat (definitif) “al ‘usr”, sedangkan kemudahan memakai isim nakirah (infinitif) “yusr”, ini menunjukkan sesungguhnya setelah kesulitan yang sedikit itu akan ditemukan berbagai kemudahan.

Pesan penting berbaik sangka kepada Allah Swt sejatinya membangkitkan kelemahan jiwa, menyalakan spirit batin, menggerakkan potensi lahir dan batin kemudian dikerahkannya menuju kebangkitan kejiwaan. Dengan berbagai musibah yang melilit bangsa kita (udara, laut dan daratan), selayaknya menyadarkan kita untuk selalu intropeksi diri, dan meyakinkan diri kita sesungguhnya badai itu akan berlalu. Bencana adalah tangga yang mesti dilewati untuk mensucikan (tazkiyah), mendidik (tarbiyah), memandu (ta’lim), dan mendongkrak (tarqiyah) kualitas sikap mental dalam skala kehidupan individu, keluarga, masyarakat dan bangsa.

PerhatianYuk lihat Semua artikel di blog ini Daftar isi

Artikel Terkait

No comments:

Post a Comment

Silahkan KOmentar Dengan Baik Dan Sopan .

J-Theme